Raja Ampat merupakan rangkaian
empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala
Burung (Vogelkoop) Pulau Papua, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau
Salawati, dan Pulau Batanta. Perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis
karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis
ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid
stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada
di Raja Ampat.
Beberapa kawasan terumbu karang yang kondisinya
90%, yaitu di selat Dampier (selat antara Pulau Waigeo dan Pulau
Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Tenggara dan Kepulauan
Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu
karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga
tipe atol dan tipe gosong atau taka.
Di beberapa tempat seperti
di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan
hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri,
karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan
terkena sinar matahari langsung. Spesies yang unik yang bisa dijumpai,
beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikan pari Manta. Juga ada
ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie.
Diving
di Cape Kri atau Chicken Reef, akan dikelilingi oleh ribuan ikan (ikan
tuna, giant trevallies dan snappers). Tapi yang menegangkan jika kita
dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif
tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau
sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda
juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di
sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo
juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
Akses
Dapat
menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta atau Bali ke Sorong via
Makassar atau Ambon dan Manado selama kurang lebih 6 jam penerbangan.
Untuk menjelajahi Raja Ampat pilihannya ada dua, ikut tur dengan perahu
pinisi atau tinggal di resort Raja Ampat Dive Lodge.
Meskipun
kebanyakan wisatawan yang datang ke Raja Ampat saat ini adalah para
penyelam, sebenarnya lokasi ini menarik juga bagi pelancong non penyelam
karena juga memiliki pantai-pantai berpasir putih yang sangat indah,
gugusan pulau-pulau karst nan mempesona dan flora-fauna unik endemik
seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka
burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek.